Rabu, 29 September 2010

Tulisan seorang kawan




Kisah si Jomblo Sedih

by Andreas Bertoni on Thursday, September 30, 2010 at 12:07pm

Tinggi, botak, perut membusung. Gemar memakai baju hitam. Spesialis foto dan segala hal yang berbau kamera.


Kami memanggilnya Pei. Namun ia lebih suka menyebut dirinya jomblo sedih. Mungkin ia ingin agar semua orang tahu jika dirinya adalah seorang laki-laki jomblo, yang tengah bersedih lantaran tak punya pasangan. Atau mungkin juga sebutan itu semacam sinyal panggilan untuk perempuan-perempuan agar segera datang menghapus kesedihannya.

Entahlah apa maksudnya. Hanya Tuhan, dirinya dan rokok Marlboro menthol kesukaannya, yang mengerti.


Ia kerap membuat puisi-puisi cinta yang sendu. Sangat menyayat hingga terlarang dibaca oleh ibu-ibu yang sedang hamil dan menyusui (lho kok). Selain itu, ia tak lelah berulang-ulang menonton film "Jomblo". Ia bahkan sampai hafal dialog di film yang diperankan oleh Ringgo Agus Rahman itu.


Ia kadang ngomel ke teman-temannya. "Cowok model elo gini nih yang bikin gue jomblo terus. Stok cewek single, elo babatin semua. Kagak puas ya punya pasangan cuma satu," ujarnya dengan muka sebal, kepada salah seorang temannya.


Dari uraian di atas, mungkin langsung terbersit sosok seorang Rambo berhati Rinto. Muka serem berjiwa inem (nggak nyambung). Namun jangan salah sangka. Sesungguhnya ia adalah laki-laki dengan jiwa terbesar, yang pernah saya temui.


Lewat sebuah percakapan antar dua spesies (kodok dan ayam), saya akhirnya paham mengapa ia selalu menjomblo. Pilihannya menjadi jomblo bukan karena tak mampu mendapatkan pasangan, tapi karena ia sangat mencintai perempuan-perempuan pujaannya.


Baginya, melihat mereka bahagia adalah puncak dari komitmen untuk mencintai dan melindungi. Karena dia sangat mengenal perempuan itu, dengan jiwa besar ia mengakui bahwa dirinya bukan laki-laki terbaik.


"Ndre, untuk membuat bahagia perempuan pujaan, kita tak harus memiliki dia. Menjadi sahabat terbaik baginya, itu lebih indah. Yang penting, elo jagain dia sampai mati. Never let her down!" ujarnya kepada saya beberapa waktu lalu.


Segera saya sadar, alangkah beruntungnya seorang perempuan yang menjadi pujaannya. Dijaga, dilindungi sampai mati, tanpa pamrih. Bukan sekadar cinta eros yang diberikannya, tapi kasih yang agape.

Hai perempuan-perempuan yang cantik. Carilah laki-laki seperti si Jomblo Sedih ini. Look into his heart and you will find the greatest man ever!


Happy Birthday Big Brother Feri!


thank you ... thank you and thank you


Rabu, 08 September 2010

Lebaran 2010


tiada arti ucap maaf tanpa ke ikhlasan
tiada arti sebulan penuh berpuasa
dihari yang penuh berkat ini mari kita saling berjabat tangan
bukan untuk ketupat atau untuk sepakat
tapi untuk ucap maap

Minal aidin wal faizin mohon maaf lahir batin

JS